Beberapa Komoditas Pangan di Kota Bogor Mengalami Kenaikan Harga

Buletin Indonesia News.com

BOGOR, Jabar – Pemerintah Kota Bogor memantau beberapa komoditas di pasar sebulan sebelum Ramadhan 1444 Hijriyah. Dari hasil pantauan, terdapat delapan komoditas yang mengalami kenaikan harga.

“Pantauan harian kami begitu, ada lima komoditas, empat jenis cabai, tomat, kentang, daging sapi dan minyak curah,” ucap Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga DiskopUKMdagin Kota Bogor Mohamad Soleh di Kota Bogor, Rabu (15/2/2023).

Soleh menuturkan, berdasarkan laporan hasil pemantauan dua pasar acuan Pemerintah Kota Bogor yakni Pasar Kebon Kembang atau Pasar Anyar terjadi kenaikan harga pada beberapa komoditas seperti minyak goreng curah naik Rp1.500, dari sebelumnya Rp14.500 pada Selasa (14/2/2023) menjadi Rp16.000 per liter.

Selain itu, harga cabai rawit merah juga ikut naik dari yang sebelumnya Rp65 ribu menjadi Rp70 ribu per Kg. Harga cabai rawit hijau naik sebesar Rp4 ribu, dari semula Rp20 ribu menjadi Rp24 ribu per kg.

Kemudian, harga tomat yang semula Rp10 ribu kini menjadi Rp12 Ribu perkilo. Kentang Dieng juga naik 2 ribu rupiah, dari semula Rp18 ribu menjadi Rp20 ribu per kg. Untuk minyak, di Pasar Bogor harga minyak goreng curah juga mengalami kenaikan seperti di Pasar Kebon Kembang.

Untuk komoditas lainnya seperti daging, harga daging sapi yang di Pasar Kebon Kembang mengalami kenaikan, dari semula Rp135 ribu menjadi Rp140 ribu per kg. Harga cabai merah keriting juga mengalami kenaikan dari Rp45 ribu menjadi Rp48 ribu per kg. Untuk harga cabai merah besar naik Rp5 ribu, dari semula Rp40 ribu menjadi Rp45 ribu per kg. Sedangkan untuk cabai rawit merah naik dari Rp64 ribu menjadi Rp70 ribu per kg.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto berkata harga cabai yang mengalami diduga karena cuaca dengan curah hujan tinggi yang sering terjadi belakangan ini.

“Yang perlu kita cermati adalah harga cabai yang naik, seperti tadi kata Pak Kapolres naik, karena faktor cuaca. Karena itu, ini akan kita dorong terus, urban farming kita, KWT, agar setidaknya bisa menambah suplai, dari kebutuhan cabai dari Ramadhan ini di wilayah masing-masing,” ungkap Bima.