Buletin Indonesia News
JAKARTA,– Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menargetkan dana kelolaan di 2018 sebesar Rp 378 triliun. Angka ini diharapkan mampu dicapai melalui target jumlah peserta di 2018 sebanyak 29,6 juta orang, Selasa (06/02/18).
“Target dana kelolaan untuk tahun ini Rp 378 triliun,” ungkap Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto di Pasar Sukawati, Gianyar, Bali.
Sementara itu, berdasarkan regulasi BPJS Ketenagakerjaan bisa menggunakan dana kelolaan untuk berinvestasi. Alokasi investasi yang diatur oleh Peraturan Pemerintah (PP) menjabarkan sebesar 59 persen untuk surat utang, 19 persen untuk saham, 12 persen untuk deposito, 9 persen untuk reksadana dan 1 persen untuk investasi langsung.
“Jadi untuk investasi kita sudah ada regulasinya. Di sektor saham berapa persen, industri infrastruktur berapa persen, industri komunikasi berapa persen. Jadi kita menempatkan dana ini, alokasi investasinya sesuai regulasi yang ada,” ujar Agus.
Agus mencontohkan, investasi yang telah dilakukan BPJS Ketenagakerjaan adalah di sektor infrastruktur. Investasi ini melalui pembelian obligasi BUMN Karya untuk pembiayaan proyek infrastruktur.
“BPJS Ketenagakerjaan telah membantu mendanai proyek-proyek infrastruktur, misalnya BUMN Karya mengeluarkan obligasi untuk pembiayaan infrastruktur dan BPJS Ketenagakerjaan yang beli. Kita sudah mengalokasikan dana Rp 54 triliun di infrastruktur,” ungkapnya.
Untuk investasi sektor lain, Agus menjelaskan, BPJS Ketenagakerjaan masih melakukan kajian. Jika ada peluang terbuka, tidak menutup kemungkinan investasi saham hingga investasi langsung akan dilakukan.
“Kita akan kaji peluang-peluang yang terbuka. Investasi langsung sesuai regulasi 1 persen 1 pihak, sekarang masih di bawah 1 persen,” pungkasnya.
Editor : Yania