Dekan FKIP Unigal Tanggapi Isu Krisis Guru di Ciamis

Buletin Indonesia News.com

CIAMIS, Jabar – Ratusan sekolah di Kabupaten Ciamis mengalami kekurangan guru dan terdapat beberapa sekolah yang belum memiliki Kepala Sekolah, pengangkatan pegawai pemerintah sebagai guru dengan perjanjian kerja (PPPK) belum dapat menutupi kekurangan tersebut.

U. Runalan S, Drs. M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Galuh (Unigal) Ciamis menanggapi hal tersebut, ia merasa penerus bangsa saat ini kurang berminat menjadi guru karena berbagai faktor.

“Saya merasa anak-anak muda agak kurang minat menjadi guru sekarang, karena berbagai faktor. Terutama bagi laki-laki profesi guru tidak terlalu menarik, namun bagi perempuan itu menarik untuk menjadi guru. Namun ada penelitian di tahun 80an yang mengatakan bahwa guru akan menjadi profesi yang menarik bagi kaum perempuan dan sudah terbukti banyak kaum perempuan yang menjadi guru,” ujarnya saat ditemui oleh Tim Buletin TV diruangannya, pada Rabu (08/03/2023).

Runalan mengatakan, bahwa ia tidak yakin minat masyarakat menjadi guru berkurang. Menurutnya, terjadinya kekurangan guru karena kuota yang diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) terbatas.

“Sebetulnya saya sendiri tidak yakin minat menjadi guru itu turun, saya masih sangat percaya bahwa minat menjadi guru itu masih banyak. Dibuktikan dengan mahasiswa FKIP juga lumayan banyak dan di setiap prodi juga memadai jumlahnya ditambah kita mempunyai Program Pendidikan Guru (PPG) program dari Pemerintah dan yang mendaftar di PPG di FKIP Unigal jumlahnya lumayan banyak,”

“Jadi yang berminat banyak, Cuma karena peluang atau kuota yang diangkat terbatas. Sehingga terjadi kekosongan-kekosongan,” tambahnya.

Runalan menjelaskan, jika Kabupaten Ciamis mengalami kekurangan guru itu karena seleksinya yang ketat dan anggaran yang diberikan pemerintah terbatas baik PPPK atau PNS.

“Di FKIP tahun 2022 itu sebanyak 402 mahasiswa baru dan ditambah dari PPG 300 lebih, sehingga ditotal ada 700 lebih. Jika dikaitkan dengan minat menjadi guru berkurang itu tidak relevan, Kalau di Ciamis kekurangan guru itu bukan disebabkan oleh kurangnya minat, tapi yang saya sinyalir itu karena sulitnya menjadi guru. Seleksinya luar biasa ketat dan anggaran pemerintah yang terbatas, sehingga memang tidak terlalu banyak mengangkat guru-guru baru baik itu PNS atau PPPK,” jelasnya.

Runalan juga menegaskan, kekurangan guru terjadi karena banyaknya guru yang pensiun, sedangkan yang diangkat menjadi guru tidak sesuai dengan banyaknya guru yang pensiun. Sehingga terjadinya kekurangan tenaga pendidikan.

“Jumlah guru yang pensiun dalam tahun ini lebih banyak dibanding yang diangkat dan itu bukan hanya di Ciamis tapi se-Indonesia, karena jumlah setiap guru yang pensiun dalam setahun itu ratusan ribu sementara ditahun yang sama untuk mengisi guru yang pensiun itu tidak sebanyak yang pensiun. Jadi bukan karena minatnya yang berkurang,” tegasnya.

Menurut Runalan, minat guru akan kembali meningkat jika penerimaan kuota PNS diperbanyak.

“Sebuah jenjang keilmuan tertentu akan melonjak ketika ada penerimaan PNS yang kuotanya banyak, namun ketika kuota pengangkatannya tidak banyak itu menjadi sedikit,” ucapnya.

Runalan mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan promosi dan berbagai event guna menarik minat dari para siswa di sekolah.

“Kita melakukan promosi ke sekolah-sekolah, melakukan event-event yang mendatangkan anak-anak SMA, dan kemarin ada event lomba puisi yang pesertanya anak-anak SMA. Tapi tetap saja menskipun mengalami kenaikan itu tidak signifikan, saya harap lebih meningkat lagi,” katanya.

Runalan mengharapkan, para mahasiswa dapat menjadi guru yang baik. Ia juga bangga karena lulusan FKIP Unigal berhasil membuktikan kinerjanya di sekolah yang ada di Kabupaten Ciamis.

“Tentu sangat ingin anak-anak dari sini ketika lulus dan ingin menjadi guru maka jadilah guru yang baik, guru yang ideal sesuai dengan aturan dan kriteria. Saya bangga karena lulusan dari kita generasi ke generasi ketika sudah terjun ke masyarakat dan terjun ke lapangan ternyata mereka unggul, dibuktikan dengan mereka yang mengajar di SD, SMP, SMA dan SMK di Kabupaten Ciamis itu dapat dipastikan mereka lulusan dari FKIP Unigal. Padahal keguruan bukan hanya ada di Unigal, Universitas lain pun ada. Tapi alhamdulillah bisa eksis dalam dunia kehidupannya dan secara karir itu bagus dan mereka mempunyai peran seperti Kepala Sekolah atau ketua di organisasi lainnya,” harapnya.

Runalan juga berharap agar mahasiswa yang saat ini menempuh Pendidikan dapat melanjutkan jejak-jejak seniornya yang unggul.

“Saya berharap juga kepada mahasiswa yang saat ini baru masuk atau sedang menempuh Pendidikan dapat meneruskan senior-seniornya yang unggul di masyarakat, semoga mereka menjadi orang-orang baik,” ujarnya.

Baca Juga : Ciamis Krisis Guru, FKIP Unigal Terima Ratusan Mahasiswa PPG

(Reporter : *Tegar Anjar Abadi)