Buletin Indonesia News
JAKARTA,– SMK di kota Makasar, Sulawesi Selatan telah geger dengan adanya kejadian Seorang siswi karena telah melahirkan di dalam toilet sekolahnya pada Kamis 18 Januari 2018 sekitar pukul 12.00 WITA. Siswi tersebut berinisal AL, Dia melahirkan seorang bayi perempuan cantik, Sabtu (20/01/18).
Kejadian ini pertama kali diketahui oleh temannya AL, yakni AW yang ketika tengah menelepon di dekat toilet.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani mengatakan “Dia kaget mendengar suara aneh, saat dicek ternyata ada bayi dalam kantong putih,” ujarnya.
AW kaget saat membuka kantong plastik putih itu ternyata berisi bayi perempuan yang masih hidup, Ia kemudian memanggil temannya, AS, dan membawa bayi itu ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
Salah seorang guru di sekolah kejuruan itu lalu mencari keberadaan AL. Setelah berhasil menemukannya, AL dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk segera mendapatkan perawatan intensif.
“Nyawa AL juga berhasil diselamatkan, gurunya sendiri yang bawa siswinya itu ke (RS) Bhayangkara,” tambah Dicky.
AL sampai saat ini masih dalam keadaan lemas dan belum bisa dimintai keterangan. “Masih dalam penanganan medis, belum bisa bicara,” ujarnya.
Namun Dicky mengungkapkan dari hasil interogasi terhadap salah seorang guru di tempat AL menuntut ilmu, siswi itu sebelumnya merupakan korban pemerkosaan oleh lelaki tidak bertanggung jawab.
Sementara itu Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sulawesi Selatan, mengecam kejadian yang menimpa AL. Apalagi jika betul AL hamil karena menjadi korban pemerkosaan.
Ardian selaku Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak P2TP2A Sulawesi Selatan mengatakan “Polisi harus mengusut tuntas siapa ayah bayi dari siswi itu, jika betul pemerkosaan segera tangkap pelakunya,” katanya.
Terlepas dari itu, yang paling bertanggung jawab dalam kasus siswi melahirkan di toilet sekolah ini adalah orang tua siswi tersebut dan gurunya disekolah.
“Tidak mungkin kalau orang tua dan gurunya di sekolah tidak tahu kalau siswi ini hamil,” ujarnya.
Ardian menegaskan bahwa pihak sekolah tidak boleh mengeluarkan AL dari sekolahnya karena itu akan semakin membuat masa depan AL hancur.
Editor : Wny