Buletin Indonesia News
CIAMIS,– Kasat Reskrim Polres Ciamis AKP. Hendra Virmanto S. I.K., mengungkap hasil autopsi jenazah korban miras oplosan bernama Nana alias Ger ger, Rabu (14/02/18) yang tewas beberapa waktu lalu.
Ia menyebut, berdasarkan hasil Laboratorium Forensik Bareskrim Polr, dari keempat organ tubuh yang di ambil yakni lambung, hati, ginjal dan empedu positif mengandung etanol dan metanol. Namun dalam organ tubuh tersebut tidak di temukan berapa persen kadar etanol dan metanolnya.
“Setelah dilakukan gelar perkara, dari TKP 1 para korban mengkonsumsi minuman jenis ciu yang di dapat dari Yogyakarta, namun pada saat di periksa minuman itu telah habis, sehingga Kami menugaskan anggota untuk mengambil sampel ke Yogyakarta”, paparnya.
Sementara itu dari TKP ke 2 para korban mengkonsumsi ciu yang di dapat dari Tasikmalaya dan hasilnya setelah di cek mengandung etanol sebanyak 25,57 persen.
Begitu pula ciu dari ciamis yang di konsumsi di TKP ke 3 mengandung etanol 25,57%.
“Sedangkan di TKP ke 4 mereka mengkonsumsi ciu yang di campur dengan tigor yang saat ini masih di selidiki barang tersebut di dapat dimana dan dari siapa. Dari minuman tersebut berdasarkan hasil labfor mengadung 25,57 persen etanol dan 31 persen metanol,” terangnya.
Ia menambahkan, berdasarkan keterangan dari Dokter yang paling membahayakan ialah kandungan metanol, karena alkohol jenis tersebut biasa digunakan untuk mencuci alat bedah operasi.
“Sehingga dapat di simpulkan ke empat korban miras yang tewas itu karena keracunan alkohol yang menyebabkan rusaknya organ tubuh mereka,” jelasnya.
Sementara itu belum ada satupun tersangka yang di tetapkan karena awalnya aparat Kepolisian terfokus pada minuman jenis ciu yang di dapat dari Yogyakarta, namun setelah hasil labfor keluar pandangan itu berubah pada siapa pembawa minuman jenis tigor yang di konsumsi ke empat korban tersebut.
“Belum ada tersangka yang Kami tetapkan, tetapi sudah ada beberapa yang kami periksa untuk dimintai keterangan,” pungkas Hendra.
Reporter : Lilis Susilawati
