Buletin Indonesia News CIAMIS, — Pelayanan di RSUD Kabupaten Ciamis sudah sangatlah bagus, cepat dan tanggap, tetapi hal itu terjadi setelah keluarga pasien sudah (marah-marah_red). Demikian diungkapkan orang tua pasien, Giant Ferdyana (28), Senin (16/10/17).
Ia berani berkata seperti itu, lantaran kejadian ini bukan yang pertama kalinya melainkan lebih dari 3 kali setelah anaknya masuk rumah sakit.
“Saat itu anak Saya mengalami demam tinggi tetapi setelah di bawa ke RSUD Ciamis seluruh ruangan sudah terisi penuh, sehingga anak Saya terpaksa menempati ruang IGD,” terang Giant.
Namun, sekitar pukul 08.30 WIB tadi demannya pun kembali naik hingga 40,3 derajat celcius, Ia pun memanggil Dokter jaga yang ada di depan dengan tujuan untuk mengobservasi, tetapi tanggapan Dokter tersebut sangat luar biasa. “Nanti Ya pemberian obat ada waktunya, sekitar pukul 09.00 WIB,” paparnya sambil mempraktikan ucapan sang Dokter.
Tak lama kemudian seorang perawat datang ke ruangan tersebut, setelah pihaknya memohon agar sang anak di berikan obat terlebih dahulu, karena Ia takut anaknya mengalami kejang-kejang, ternyata jawaban yang terlontar dari mulut perawat itu sama, bahkan seperti tak peduli apa yang terjadi kepada anaknya. “Ia nanti, Saya masih periksa pasien yang lain, tunggu aja Dokter,” ungkap perawat itu, Kata Giant.
Ia menambahkan, setelah itu apa yang di khawatirkan oleh dirinya pun terjadi, anaknya mengalami kejang-kejang. Ia berteriak memanggil Dokter dan barulah semuanya datang untuk melakukan observasi.
Lanjut Giant, karena sudah merasa sangat kecewa Ia pun berniat untuk memindahkan anaknya ke Rumah Sakit lain dengan meminta bantuan kepada anggota keluarga lain, karena dari semalam belum mendapatkan kamar juga, keluarganyapun datang tetapi mereka tidak diperbolehkan masuk dengan alasan penunggu pasien tidak boleh lebih dari 2 orang.
Kemudian Ia menghampiri Security di ruangan tersebut agar membukakan pintu untuk keluargaranya. “Pa tolong bukakan pintu ini karena anak Saya mau pindah. Kemudian Security itu mejawab, sudah lapor belum, kalau mau pindah harus lapor dulu (dengan nada tinggi). Dari situ Saya terpancing emosi hingga akhirnya membalas kembali perkataan security itu dengan nada keras, barulah pintu itu di bukakan,” pungkasnya.
Berdasarkan pantauan, saat ini pasien tersebut sudah di pindahkan ke RS Permata Bunda dan kondisinya sudah berangsur membaik.
Reporter : Lilis Susilawati