Buletin Indonesia News
Banjar,–.Kayu lame yang biasanya dipandang sebelah mata oleh orang yang hanya melihatnya saja, ditangan Ade Supardi (30) bisa bernilai jutaan rupiah. Ia membuat kerajinan seperti ukiran berbentuk kujang, harimau, wayang dan souvenir lainnya.
Memulai usaha dari tahun 2014 di Dusun Siluman Kecamatan Purwaharja Rt 35/Rw 16 Kota Banjar, kerajinannya pasang surut karena permasalahan modal namun Ia terus mengembangkan usaha itu dengan pengrajin lainnya.
Untuk kerajinan yang dibuat jenisnya banyak ada harimau, kujang, tropi, wayang, plakat, tempat tisu dan lain sebagainya. Pembeli juga tidak hanya dari kota Banjar namun produknya sudah dijual diberbagai Kota. Salah satu tempat yang sering memesan kerajinan tangan yaitu Bali, Jakarta, Jambi dan Pekanbaru.
Untuk harga ukiran paling murah seharga 40 – 50 ribu, kalau untuk omset 3 juta atau lebih.
“Selama ini yang menjadi permasalahannya masalah peralatan dan modal untuk pembuatan galeri,” ujar Ade.
Untuk harga satu buah kerajinan tangan biasanya menjual dengan harga 250 – 300 ribu. Dalam sehari Ia sanggup mengerjakan 50 plakat, tapi kalau kerajinan tangan harimau biasanya 3 harian karena prosesnya yang sangat detail dan dipasarkan secara online.
“Untuk pemasaran Kami menggunakan media online karena jangkauannya luas. Kalau untuk galeri masih belum punya,” ungkap Ade.
Ade Supardi selaku Ketua Kerajinan Putra Galuh Mandiri berharap agar Pemerintah bisa memperhatikan pengrajin yang ada di Banjar karena potensi nya bagus untuk Kota Banjar sendiri.
Reporter : Dayu Septian