Buletin Indonesia News Majalengka, — Golkar Tasikmalaya Kecewa terkait yang disampaikan Ketua Fraksi PG sekaligus Bendum DPP PG, Robet J Kardinal dibeberapa media yang mengatakan bahwa Rekomendasi DPP Golkar untuk Calon Gubernur Jabar jatuh kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Hal tersebut merupakan tamparan keras bagi kader Partai Golkar di Jabar.
Ketua Pengurus Kecamatan Cisayang Kabupaten Tasikmalaya Nang Yudi mengatakan dalam perhelatan Pilkada 2018 mendatang dan hasil Rapimda di Karawang telah memtuskan bahwa Ketua DPD PG Jabar, Dedi Mulyadi merupakan satu satunya kandidat Cagub Jabar mendatang.
Tetapi pada kenyataannya DPP PG keluar dari apa yang telah diamanatkan dari seluruh unsur Pimpinan Partai dari mulai PD,PL, PK dan DPD Kab/Kota se jabar.Dan bila memang benar keputusan DPP PG jatuh ke RK.
Maka saya sebagai Ketua PK PG Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya siap mundur dari Partai Pimpinan Setya Novanto ini, Alasannya jelas dikarenakan kader terbaik Ketua DPD Golkar Jabar, Dedi Mulyadi tidak direkomendasikan sebagai Cagub Jabar 2018 mendatang.
“Kang Dedi Mulyadi itu sosok merakyat, Jabar sangat butuh sosok seperti beliau, jadi bila DPP Golkar tidak merekomendasikan sebagai Cagub Jabar, maka itu kekalahan Golkar, maka saya siap mundur dari kepengurusan,” paparnya.
Ia juga menegaskan seharusnya DPP Partai Golkar mendengar apa yang disuarakan dan diinginkan akar rumput mengenai Cagub Jabar. Satu nama yang diusulkan ketika Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) di Karawang yaitu Dedi Mulyadi. “Waktu Rapimda di Karawang hadir sebagai peserta, hanya ada satu nama yang disepakati untuk Cagub Jabar yaitu Dedi Mulyadi, kok jadi ada nama lain yang di gadang- gadang, apalagi ini luar kader kandidatnya, sangat tanda tanya besar ini,” tegasnya.
Munculnya nama diluar kader Golkar yang terus oleh DPP mengisyaratkan akan kepentingan di elite partai sehingga muncul bahwa sesungguhnya ada kepentingan pusat yang tujuannya lain.
“Dengan penuh rasa berharap DPP Golkar keluarkan rekomendasi untuk Kang Dedi Mulyadi, jangan hanya melihat elektabiltas itu tak menjamin untuk Jabar, biarkan orang Jabar yang menentukan bukan DPP,” katanya.
Kembali akan mundur dari pengurus dan kader Golkar apabila muncul rekomendasi DPP untuk luar kader Partai. “ya mundur saja, buat apa diteruskan pemimpinnya juga tak mendengar keinginan masyarakatnya,”Pungkasnya.
Reporter : Emma/Op