Buletin Indonesia News
Palembang ,– Salah satu terduga teroris berinisial ST alias AJ yang ditangkap tim Densus 88 Anti-teror Mabes Polri diketahui sebagai penjual keripik. Namun dalam kesehariannya, pelaku tak pernah bersosialisasi, termasuk menghadiri hajatan tetangga, Senin (11/12/17).
Sejak tidak tahun terakhir, AJ merantau dari Muara Enim dan mengontrak rumah di RT 73, Sukadamai, Kecamatan Sukarami, Palembang. Di rumah itu, Dia tinggal bersama istrinya, enam anak, dan ibunya.
Ketua RT setempat, Mashur (60) mengaku tidak begitu mengenal dekat AJ dan keluarganya. Hal itu lantaran AJ termasuk orang tertutup meski berprofesi sebagai pedagang.
“Memang orangnya tertutup, Saya kenal-kenal saja karena tetanggaan. Kalau kerjaannya setahu Saya jualan keripik,” ungkap Mashur.
Saking jarang bersosialisasi, AJ dan keluarganya tidak pernah menghadiri undangan hajatan di tempat tinggalnya. Bahkan, AJ juga jarang ke masjid untuk sekedar salat Jumat karena selalu bepergian.
“Kelihatan keluarganya alim, taat ibadah, tapi untuk AJ itu jarang kelihatan salat di masjid. Mungkin karena pergi-pergi terus,” ujarnya.
Menurut Mashur, dirinya sudah lama mengetahui AJ akan ditangkap. Lama tak terdengar, akhirnya polisi meringkus AJ dan beberapa anaknya di Muara Enim. Kemudian rombongan polisi datang ke rumah kontrakan AJ untuk dilakukan penggeledahan.
“Kira-kira sudah setahun orang dari mabes nemuin saya buat nyari AJ. Saya curiga juga, ternyata kemarin benar-benar ditangkap,” pungkasnya.
Sumber : Merdeka