Buletin Indonesia News
Jakarta,– Pilkada Serentak pada 2018 diprediksi akan diwarnai dengan Perang media sosial, pihak kepolisianpun menyebut bahwa itu adalah fenomena yang tidak dapat dipungkiri.
“Jadi memang fenomenanya sekarang medsos menjadi satu alat, untuk mencapai satu tujuan, macam tujuannya satu organisasi sampai politik,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal saat dikonfirmasi, Kamis (28/12/17).
Polri meminta kepada kubu calon kepala daerah agar menggunakan kampanye yang baik tanpa memprovokatif pihak lain di media sosial. Polri juga menghimbau kepada para calon kepala daerah dan masyarakat untuk dapat waspada pada media sosial yang menyebarkan berita provokatif.
“Polri imbau berpolitik secara fairplay, santun, jangan halalkan segala cara, jangan orang yang tadinya sehat berpikir menjadi tidak sehat karena hasutan di medsos, tidak berkah nanti,” ungkap Iqbal.
Pihak kepolisian yang dalam hal ini diberikan amanat untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat juga memastikan akan bekerja dengan maksimal mungkin dalam pengaruh provokasi di media sosial. Iqbal menyampaikan bahwa polri tetap berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti KPU dan Bawaslu serta pemerintah setempat.
Dalam hal ini polri juga bekerja sama dengan warganet untuk menyampaikan berita kampanye yang mengandung hal-hal positif, ini dilakukan agar netizen berhati-hati dan tidak percaya degan berita hoaks.
“Untuk mengajak masyarakat tidak percaya hoaks dan mengajak netizen hati-hati,” ujar Iqbal.
Editor : Nispi