Seringai, Sangat Nikmati Keramahan Malam Kota Tasik

Band ini sangat familiar dengan segudang karya. Sepak terjang dan sumbangsih mereka selama lebih belasan tahun. telah membuat Seringai begitu identik dengan musik cadas yang menghentak para serigala militia, sebutan bagi audiens dan fans Seringai.

Minggu 20 agustus 2017 bisa dikatakan sebagai awal cerita serigala militia Tasikmalaya. Pasalnya  Seringai hadir untuk event Magnify Tasikmalaya Galunggung Garung di lapangan Brigif 13 Galuh Tasikmalaya.

Meski berpredikat sebagai personel band besar, Arian 13 sang vokalis, Sammy Bramantyo (bass), Ricky Siahaan (gitas) dan Edy Khemod (drum) tetap rendah hati. Obrolan berlangsung menarik karena mereka bicara sangat terbuka.  Tidak terkecuali sang Manajer Band Wendi Putranto yang begitu akrab dan ramah. Bahkan keempatnya menyempatkan permintaan foto bersama serigala militia cilik.

Hampir lebih kurang 45 menit nongkrong dan berbincang-bincang ringan di kawasan Jalan Yudanegara di halaman parkir hotel tempat mereka menginap, selepas makan malam di salah satu rumah makan padang dan soto ayam lesehan tak jauh dari kawasan itu.

“Tasikmalaya dingin ya,” celetuk Ricky yang diamini sang Menajer Seringai Wendi Putranto saat Arian turun dari hotel untuk makan malam. Sedangkan Edy Khemod bersama fotografer band malam itu mencicipi soto ayam seberang hotel.

Usai makan malam dan foto-foto sejenak, personil langsung masuk mobil travel dan meluncur menuju venue. Sambutan pun begitu meriah saat mereka turun dan memasuki back stage. Tak ayal mereka menjadi buruan para serigala militia maupun personil band asal Tasikmalaya yang ingin berfoto bersama.

Lagu baru milik Seringai, “Persetan” menjadi sangat eksklusif karena baru pertama kali di mainkan oleh mereka, hanya di Kota Tasikmalaya. Lagu-lagu handal pun kurang lebih sepuluh lagu karya mereka terus menghentak dan menggoyang audiens.

Yang sangat unik sang vokalis Arian 13, begitu pertunjukan lagu terakhir yang mereka bawakan di panggung berakhir. Arian langsung minta untuk diantar pulang ke hotel hanya dengan menaiki motor matic.

Arian sangat menikmati perjalanan malam dari venue ke hotel dan menikmati suasana Kota Tasikmalaya yang begitu bersahabat.

 

Menurut Manajer Band, Wendi Putranto, Di Kota Tasikmalaya ini yang pertama kali Seringai manggung. Berangkat ke Tasikmalaya, setelah beberapa jam selesai manggung di Jambi pada malam minggu (19/8/2017). Pihaknya mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak penyelenggara event.

Sementara Turtles Jr yang juga diundang pada event itu begitu menikmati suasana Kota Tasikmalaya. Usai melakukan sound check, para personil Turtles Jr lebih enjoy dengan jalan-jalan sore di seputaran Taman Kota dan nongkrong di kawasan Alun-alun Kota Tasikmalaya, sebelum akhirnya manggung pada pukul 17.00 wib.

“Warga Kota Tasikmalaya sangat ramah, diharapkan selamanya bisa ramah dan lebih terbuka terhadap orang yang melancong ke Kota Tasikmalaya. Suasananya sangat enak, makanannya juga enak-enak,” kata bassis Turtles Jr, Rob Dohem, sesaat sebelum manggung.

Sedangkan Virus band yang juga asal bandung lebih memilih menikmati sore hari Kota Tasikmalaya dari ketinggian kaca jendela hotel di kawasan Jalan Galunggung.

“Tasikmalaya, audiensnya bagus, kotanya asik,” kata sang gitaris, Doel.

Selain 3 band bintang tamu, ada juga 13 band pendukung untuk memeriahkan event Underground tersebut, yakni Gasoline, Tigerwork, Zerbombt, Dirty Victory, LLOG, Discause, Strikes Down, Bleeding Murder, Goverment, Bangkit Militan, Brain Decay, Tinta Hitam, Noise Blast.

Band-band pendukung tidak kalah sangar dan garang saat di atas panggung dengan karakter sound masing-masing band yang sangat apik dan gahar.

Sementara dari pihak penyelenggara, Adi Gayung Adyautama mengatakan, event seperti bisa menjadikan cikal bakal mengangkat talent-talent lokal atau daerah untuk bisa lebih berkembang dan maju. Sehingga para talent tersebut bisa berbicara di event besar skala nasional maupun internasional. Pihaknya berharap ke depan, semua unsur terkait

Bisa lebih terbuka dan mendukung dalam kelancaran event. Sehingga event tersebut bisa terus diagendakan secara rutin untuk memberikan ruang kepada audiens untuk bisa menikmati musik underground secara live. Selain itu, pihaknya juga berharap kedepan bisa lebih baik dan sukses dari event kali ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *