Buletin Indonesia News
Ciamis,– Galuh Vapers Family adalah komunitas pecinta rokok elektrik yang di didirikan pada tahun 2015 silam oleh sekumpulan remaja yang memiliki hobi sama dalam hal merokok.
Tujuan di bentuknya komunitas ini adalah untuk saling bertukar pikiran mengenai pengetahuan tentang vaporizer/vaping/vape/e-cigaret atau sering di sebut juga roko elektrik, serta mengkampanyekan bahwa vaporizer itu tidak boleh di salah gunakan sebagai alat penghisap narkoba, dan tidak untuk di pakai oleh anak di bawah umur.
Demikian diungkapkan Ketua Galuh Vapers Family (GVF) Kabupaten Ciamis Giant Barmex, Rabu (08/11/17).
Ia menambahkan, sejak awal didirikan hingga saat ini anggota GVF sebanyak 80 orang yang tergabung dalam Group WhatsApp dengan ketentuan seluruh anggota harus berusia lebih dari 18 tahun .
Lanjut Giant, bagi sebagian orang mungkin Vape adalah barang baru yang unik sebagai pengganti roko konvensional, tetapi perlu di ketahui bahwa vape bukanlah rokok, karena yang di hasilkan oleh vaporizer bukan asap sepeti rokok pada umumnya, melainkan uap dari pemanansan cairan VG (Vegetable Glyceryn) dan PG (Propylyn Glycol) yang di campur dengan perasa yang beraneka ragam.
“Vaporizer ini, menurut Saya sangat membantu sekali bagi Kami yang tadinya sebagai perokok aktif. Sebelum menggunakan Vape setiap hari biasanya kami menghabiskan lebih dari 2 bungkus rokok tembakau namun sekarang dapat berhenti secara total walaupun masih ada vapers sebagai penyelangnya,” papar Giant.
Ia mengaku bahwa dirinya merasa bahwa menggunakan vaporizer lebih sehat dibandingkan dengan rokok biasa, tidak pernah merasa pusing saat menghisap Vape, kemudian gigi dan kuku tidak menjadi kuning.
“Banyak isu miring di luar yang mengatakan bahwa vaporizer itu berbahaya, dapat meledak bahkan berbahaya untuk kesehatan, memang sempat ada kejadian vape meledak tapi itu kembali lagi kepada penggunanya. Maka dari itu Kami bentuk komunitas ini untuk bisa mengedukasi vapers atau pemakai vape, agar tau prosedur yang benar dalam menggunakan vaporizer,” pungkasnya.
Reporter : Opi Hendari
