Pemerintah Impor Beras 500.000 Ton demi Kebutuhan Masyarakat

Buletin Indonesia News

JAKARTA,– Pemerintah membuka pengiriman impor beras pada awal tahun ini. Keputusan ini terdapat dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 1 Tahun 2018.

Sebanyak 500.000 ton beras yang akan diimpor pada Januari 2018. Kebijakan ini muncul karena adanya kekurangan beras jenis medium sejak akhir tahun 2017. Akibatnya harga beras di pasaran naik.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, harga beras jenis medium yang banyak dikonsumsi masyarakat selama Desember 2017 naik 2,66 persen dari Rp 9.280 per kilogram menjadi Rp 9.526 per kilogram.

Bahkan, pada Januari data harga beras dari Pasar Induk Beras Cipinang, pada 11 Januari 2018 harga beras medium mencapai Rp 11.275 per kilogram.

Sebenarnya Kementerian Pertanian sendiri menyatakan bahwa stok beras aman hingga masa panen pada Maret 2018. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut, pihaknya tidak khawatir terkait stok beras, sebab saat ini stok beras nasional mencapai 1 juta ton.

“Hari ini stok kurang lebih 1 juta. Kalau ada yang mengatakan ini rendah, itu keliru,” kata Mentan Amran.

Namun Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita justru mengatakan bahwa stok beras semakin menurun sehingga menyebabkan harga beras melonjak tinggi.

“Saya sampaikan tidak mau mengambil risiko kekurangan pasokan, Saya mengimpor beras khusus, beras yang tidak ditanam dalam Negeri,” ujar Mendag.

Bahkan, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga mendukung pernyataan Mendag bahwa Indonesia saat ini kekurangan stok beras.

Jusuf Kalla mengungkapkan, bahwa keputusan Pemerintah mengimpor 500.000 ton beras dari Vietnam dan Thailand dilakukan karena kebutuhan.

“Karena stok sekarang kurang, maka impor dulu baru jual. Kalau turun harganya, maka Bulog membeli (beras dari petani),” ungkapnya.

Editor : Yania

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *